
Mempelajari teori estetika adalah hal yang penting bagi calon desainer yang akan merancang sebuah fasilitas interior. Pengetahuan tentang dasar-dasar desain atau basic design akan membantu menghasilkan rancangan yang fungsional dan bernilai estetis. Selain itu, mempelajari teori estetika dan basic design sejalan dengan kebutuhan manusia akan tempat tinggal yang yang indah dan juga nyaman.
Pengertian Desain
Secara etimologi, istilah desain berasal dari bahasa Inggris yaitu “design” yang berarti reka rupa, rencana, atau rancangan. Menurut KBBI, desain diartikan sebagai kerangka bentuk, rancangan, motif; pola; corak. Secara luas, desain dapat diartikan sebagai merancang, merencana, menciptakan, menyusun, mengolah, dan membentuknya sehingga menjadi suatu kesatuan bentuk ciptaan atau rancangan yang mengandung kaidah, rasa, dan nilai estetik (Hakim, 1991). Desain pun dapat dikatakan sebagai pola, rancangan dimana di dalamnya terdapat suatu proses, mulai dari ide, memilih dan menyusun elemen desain, memecahkan masalah dengan tujuan untuk menciptakan bentuk ciptaan atau karya seni, baik seni murni maupun seni terapan.
Dalam interior, desain dapat diartikan sebagai proses merancang yang di dalamnya terdapat aktivitas memecahkan masalah dengan tujuan untuk menciptakan suatu interior yang fungsional, nyaman, aman, dan sesuai dengan kaidah estetika.
Penggunaan istilah desain berasal dari gambaran teknik arsitektur (gambar tampak dan potong untuk bangunan) serta di awal perkembangan, istilah desain awalnya masih berbaur dengan seni dan kriya. Seni sendiri pada dasarnya merupakan suatu pola pikir untuk membentuk ekspresi murni yang cenderung fokus pada nilai estetis dan pemaknaan secara privasi. Desain, di sisi lain, memiliki pengertian sebagai suatu pemikiran baru atas fundamental juga aspek fungsi dan latar industri secara masal. Pada realitanya, pengertian desain memang tidak hanya digunakan dalam dunia seni rupa saja, namun juga dalam bidang teknologi, rekayasa, dan sebagainya.
Sebagai ilmu terapan, desain berbeda dengan seni murni (lukis dan patung). Seni murni lebih menonjolkan aspek ekspresi pribadi senimannya serta aspek keindahan. Adapun desain lebih menekankan pada aspek fungsi, karena berkaitan langsung dengan bangunan (ruang) yang menuntut aspek keamanan, keselamatan, dan kenyamanan bagi manusia sebagai penggunanya. Selain aspek fungsi, desain juga mempertimbangkan aspek teknis. Aspek tersebut berkaitan dengan masalh konstruksi, baik bangunan maupun mebel. Apabila aspek fungsi dan teknis terpenuhi, maka aspek estetis menjadi tuntutan berikutnya yang harus dipenuhi. Aspek yang satu ini dibutuhkan guna memenuhi rasa estetis bagi penggunanya, dengan latar belakang budaya, status sosial, jenis kelamin, umur, dan sebagainya.
Desain Interior
Sebelum membahas lebih jauh tentang desain interior, alangkah baiknya kita bahas dahulu tentang interior itu sendiri.
Apakah interior itu? Istilah interior diambil dari bahasa Inggris yang berarti dalam. Dalam bahasa Belanda dikenal dengan istilah interieur yaitu keadaan dalam rumah tangga atau keluarga, kemudian diterjemahkan menjadi ruang dalam. Sebagai ruang dalam, interior dapat diartikan sebagai ruang yang dibatasi oleh lantai pada bagian bawah, dinding pada bagian sisi-sisinya, dan langit-langit (ceiling) pada bagian atas. Ruang tersebut juga dilengkapi dengan pintu sebagai jalan masuk dan keluar, jendela dan ventilasi sebagai sirkulasi udara dan masuknya cahaya matahari. Lantai, dinding, dan ceiling sering disebut dengan istilah elemen atau unsur pembentuk ruang. elemen/unsur pembentuk ruang inilah yang perlu digarap agar menghasilkan sebuah interior yang fungsional, nyaman, aman, dan indah. Menurut D.K. Ching (2002), pengertian desain interior adalah sebagai berikut.
Interior design is the planning, layout, and design of the interior space within buildings. These physical settings satisfy our basic need for shelter and protection, they set the stage for and influence the shape of our activities, they nurture our aspirations and express the ideas which accompany our action, they affect our outlook, mood, and personality. The purpose of interior design, therefore, is the functional improvement of interior space.
Adapun definisi desain interior menurut National Council for Interior Design Qualification (NCIDQ) adalah kreasi dan organisasi dari interior space untuk menjalankan fungsi-fungsi tertentu dari suatu lingkungan arsitektur.
Ruang interior semacam itu harus menggabungkan aspek fungsional, teknis, dan ekonomis dari desain dengan pertimbangan manusia, estetis, dan psikologis yang dibutuhkan oleh para penggunanya. Ruang sebagai wadah kegiatan manusia, baik fisik maupun psikis mempunyai permasalahan sendiri, seperti organisasi ruang, tata letak, sirkulasi atau lalu lintas dalam ruangan, furniture, persyaratan pencahayaan, penghawaan, tata akustik/bunyi, bentuk skala, tekstur, warna, sampai dengan aksesoris ruang (elemen dekorasi).
Elemen Desain
Elemen desain adalah unsur-unsur desain atau bagian-bagian desain. Hal ni meliputi:
- Titik
- Garis
- Bidang
- Bentuk
- Teksutr
- Warna
- Pola
Elemen desain tersebut akan memiliki arti apabila disusun dan diolah dengan menggunakan kaidah-kaidah desain atau prinsip-prinsip desain sehingga membentuk suatu karya ciptaan yang indah dan obyektif.
Titik
Sebagai elemen dasar, dua buah titik yang dihubungkan akan menjadi garis (Pile, 1988). Titik juga dapat membentuk sebuah bidang dan ruang, mengingat titik menentukan posisi. Besar kecilnya titik tergantung dari alat yang digunakan untuk membuatnya. Apabila sekumpulan titik disatukan, maka akan menghasilkan gelap terang, begitu pula dengan titik-titik berurutan yang menimbulkan jejak.
Garis
Titik yang bergerak nantinya akan membentuk suatu garis. Selain terdiri dari dua titik yang dihubungkan, garis juga bisa diartikan sebagai deretan titik-titik yang berimpit dan membentuk jejak (Hakim, 1991).
Garis sendiri memiliki berbagai bentuk, seperti garis lurus, lengkung, zig-zag, dan sebagainya – bisa juga dikatakan sebagai garis geometris dan garis ekspresi. Garis geometris merupakan garis yang dibuat dengan menggunakan alat ukur, seperti penggaris dan jangka. Oleh karena itu, baik itu lengkung maupun lurus, apabila dibuat oleh alat terukur maka itu disebut dengan garis geometris.
Garis ekspresi, di sisi lain, merupakan garis yang dibuat dengan alat tulis dan disapukan dengan bebas. Bentuk fisiknya pun menghasilkan karakter tertentu.
Bidang
Apabila garis disatukan maka akan membentuk bidang. Menurut Pile (1988) bidang dibentuk oleh garis yang ujungnya saling bertemu. Bidang pun selalu terkait dengan ukuran, area, dan permukaan. Bidang pun juga memiliki poin panjang dan lebar.
Haim (1991) mengelompokkan bidang menjadi dua, yaitu bidang geometris dan biomorfik. Bidang geometris memerlukan alat ukur untuk membuatnya, sedangkan bidang biomorfik biasanya membentuk sesuatu yang organik, seperti permukaan batu belah, belahan kayu, dan lain sebagainya.
Bentuk
Bentuk merupakan pengembangan dari bentuk dua dimensional yang diberikan kedalaman/volume, sehingga tercipta bentuk tiga dimensional (Pile, 1988). Bentuk tiga dimensional yang terdiri dari panjang, lebar, dan tinggi akan membentuk sebuah ruang. Dalam perkembangannya, ruang tersebut menjadi area bagian bawah, samping, dan bagian atas. Konsepsi bentuk tiga dimensional ini apabila dipersepsikan dalam konsep ruang arsitektur akan menjadi lantai, dinding, dan langit-langit. Bentuk dalam desain interior merupakan gabungan antara bidang, struktur dinding, laintai, langit-langit, mebel, yang dikomposisikan dalam satu kesatuan yang utuh sehingga terbentuk interior.
Tekstur
Tekstur adalah kesan raba dari sebuah permukaan benda atau sifat permukaan dari suatu benda yang memberi karakter dari benda tersebut. Kesan raba dari permukaan sebuah benda ada yang halus, kasar, lembut, licin, dan sebagainya.
Tekstur berdasarkan sifatnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tekstur nyata dan tekstur semu. Tekstur nyata adalah tekstur yang kesan raba permukaannya sesuai dengan yang terlihat secara visual. Sebagai contoh adalah permukaan kaca, tembok, kain, kayu, dan sebagainya.
Tekstur semu, di sisi lain, merupakan tekstur yang kesan rabanya tidak sesuai dengan kesan visual yang muncul. Misalnya, permukaan dinding yang rata lalu dicat dengan motif marmer maka ketika diraba dinding itu tetap terasa rata, tidak ada tekstur batunya.
Warna
Warna dan cahaya adalah dua hal yang tidak terpisahkan. Bahkan manusia dapat melihat warna karena adanya cahaya (DeVan, 1971). Warna, dalam kehidupan sehari-hari, muncul karena adanya pemantulan permukaan benda, karena adanya distribusi cahaya ke mata kita. Refleksi warna benda itu sampai ke mata manusia melalui retina, lalu menembus kesadaran melalui otak, dan menanggapi benda yang tampak dan berwarna di sekitar kita tersebut. Sebenarnya di lingkungan kita tidak ada warna yang absolut. Warna merah, misalnya, tidak lagi terlihat merah karena intensitasnya sudah dipengaruhi oleh warna biru. Lebih dari apapun, pemilihan warna yang tepat akan membuat mata merespon secara positif dan menyampaikan ke otak, sehingga bisa membuat manusia yang melihatnya menjadi senang, gembira, semangat, sedih, atau bahkan mungkin sedih atau galau.
Perencanaan interior tidak bisa dilepaskan dari teori estetika. Teori ini dimaksudkan untuk membuat rancangan lebih dari suatu hal yang fungsional dan nyaman saja, namun juga indah – sehingga manusia betah tinggal di dalamnya. Teori dasar estetika dalam desain interior yang perlu dipahami adalah pengetahuan tentang elemen desain dan prinsip-prinsip desain interior, meliputi titik, garis, bidang, bentuk, warna, pola, dan tekstur. Apabila prinsip-prinsip tersebut diterapkan dengan baik maka akan menghasilkan rancangan desain yang indah, menarik, dan menciptakan kesan ruang tertentu.
Oleh: Dr. Joko Budiwiyanto, M.A.
Rujukan
Dodsworth, Simon. 2009. The Fundamentals of Interior Design, Switzerland: AVA Publishing
Hakim, Arfial Arsad. 1991. Nirmana Dwimatra, Universitas Sebelas Maret Surakarta
Pile, John F. 1998. Interior Design, New York: Harry N. Abrams, Inc.
Stepat-DeVan, Dorothy, e al. 1980. Introduction to Interior Design, New York: Macmillan Publishing Co., Inc.